Curhat tentang sahabat

Entah kapan tepatnya aku mengenalmu,yang jelas aku masih ingat betul kesan pertamaku saat itu. Kamu adalah sosok yang jutek, ya cukup satu kata yang bisa menggambarkanmu kala itu. Untungnya aku memberi diriku waktu untuk lebih mengenalmu, dari waktu ke waktu, ternyata kamu jauh lebih baik dari yang aku bayangkan. Kamu begitu baik, sangat perhatian, teguh pendirian, dan kamu adalah sosok yang menginginkan terbaik untuk temanmu meski kadang itu menyakitimu. Aku gak menyangka kamu sebaik itu, meski sifat kerasmu kadang membuat orang-orang yang mencintaimu terluka.

Teman, seolah semua kenangan waktu kita bersama, bagai film lama yang sedang aku nikmati malam ini. Karena baru saja 2 jam yang lalu aku mendengar kisah tentangmu dari ibumu. Meski baru sekali aku bertatap muka dengan beliau, tapi tadi percakapan kami begitu hangat dan itu karenamu. Tadi kudengar parau suaranya menceritakan tentang kepergianmu.

Ya, kepergianmu yang sangat mendadak dan tragis. Tapi tidak bagiku, kepergianmu sangatlah manis, teman. Bagaimana tidak, kamu pergi demi sang buah hati yang bahkan belum sempat kau gendong. Kamu yang kadang begitu keras egois, justru merelakan nyawamu demi putra kecilmu. Kamu lihat khan.....bagaimana hidup dan cinta dapat merubah seseorang.

Tepat sehari sebelum hari nan fitri itu tiba, kamu dan putra kecilmu berpulang ke rahmatullah. Menyisakan sedih yang tiada tara bagi keluargamu, karena mereka harus kehilangan orang-orang tercintanya. Meski kesedihan itu akan terhapus oleh waktu, tapi kini kau pasti tahu bagaimana keadaan bapak ibumu sejak kepergianmu. Mereka bahkan kurang memperhatikan kesehatan karena masih merasa gamang dengan ketidakberadaanmu disisi mereka. Mereka sangat sayang padamu, aku ingin kamu tau itu teman....mereka sayang padamu.

Selamat jalan teman, semoga kepergianmu tidak hanya meninggalkan duka bagi keluargamu tapi juga kepergian yang penuh makna. Semoga kini kamu tenang di sisi-Nya bersama putra kecilmu. amin.

Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.