Wednesday, August 22, 2007

Nuwun ya Ndhuk Gege

Posting kali ini sengaja saya tujukan buat Ndhuk Greiche alias Gege, tentu saja gak asing khan baca namanya?? Karena blio termasuk jajaran seleb blogworld yang punya seabreg temen dimana-mana.Kiprahnya di dunia blogging juga tidak diragukan lagi, apalagi sekarang leyot buatannya menjamur dimana-mana. Sepertinya meski Ndhuk Gege mulei kebanjiran order, hobbynya memasak *en makan tentu ajeee...hihihi* masih dilakoninya dengan baik.
Ndhuk, nuwun yo....saya sudah dibuatkan rumah baru untuk blog saya yang saya rasa mulei mboseni. Semoga dengan bergantinya warna rumah ini, saya makin semangat menulis en berbagi sekaligus menambah teman.Ya, jangan heran kalo rumah saya bertambah cantik, tentu bukan karena saya lihai mengutak-utik si html, bukan sama sekali. Tetapi karena telah terkena sentuhan jari kreatif jeng Gege yang baik ituh. Gimana gak baik, kalo orderan ditanggapi dengan cepat dan sangat memuaskan. Sekali lagi tengkyu, moga Allah membalas jasa baikmu ya teman....

Tuesday, August 21, 2007

Ibu itu harus pintar (2)

Nyambungin curhatan kemaren, "pintar" yang ternyata paling susah menurut versi saya adalah pintar marah.Maksudnya marah yang pintar, keinginan kita menegur si anak tepat dan si anakpun mengerti apa yang kita maksud. Sekarang ini mas Naufal kan lagi heboh-hebohnya bikin ibu pusing tujuh keliling, dan kalo ibu juga lagi bete en capek tentu urusan marah yang pintar ini akan jadi sangat sulit. Sementara si anak lagi "nakal-nakal"nya yang sebetulnya dalam bahasa psikologi adalah ber"eksplorasi", tapi kalo si ibu tidak pintar memilah tindakan yang tepat tentu ujung-ujungnya malah makin berabe. Ada saran mungkin moms ??

Saran yang sebetulnya memang paten dan manjur adalah 2 kata sakti, IKHLAS en SABAR. Tapi mewujudkannya buat saya yang masih jauh dari 2 sifat itu tentu butuh perjuangan yang luar biasa.

Di usia Naufal sekarang, 3 tahun 3 bulan, memang masa-masa emas dalam segala hal.Rasa ingin tahunya yang tinggi juga baik, komunikasinya juga makin baik, keberaniannya muncul di depan umum juga cukup baik, meski polah "nakal"nya juga kadang bertambah.hehe.... Makanya masa-masa emas beneran khan...ga bisa disepelekan !! Rugi sekali kalo kita menyepelekan rasa ingin taunya hanya dengan alasan "capek" atau "gak tau". Nah, ternyata meski gelas sarjana alhamdulillah sudah berhasil saya kantongi, tidak jarang saya tidak bisa menjawab pertanyaan anak berusia 3 tahun yang kadang masih harus ber-diapers ini. Ya, pertanyaan-pertanyaan aneh yang sebetulnya sangat masuk akal untuk anak seusianya, tidak sulit sih...hanya menjawabnya ternyata butuh cara-cara khusus. Belum lagi kalo jawaban saya jauh dari memuaskan menurut ukurannya, wah.....bisa ngamuk deh Naufal !!

Jadi, belajar dari pengalaman sebagai orang tua selama hampir 4 taon membuka wawasan saya bahwa sebagai orang tua kita harus pintar. Terutama ibu, kenapa? so simple, karena dengan ibulah waktu sang anak banyak dihabiskan. Sebagai ibu, kita harus terus belajar supaya pintar, jangan hanya menyuruh sang anak pintar. tapiii..... jangan merasa cepat pintar ya !! *saran terutama untuk ibu aci sendiri............*

Monday, August 20, 2007

Ibu itu harus pintar (1)

Ya, seorang ibu *dan ayah tentu saja* memang harus pintar. Pintar dalam arti yang sesungguhnya, ya pintar masak, pintar nyanyi, pintar dongeng, pintar "marah"(maksudnya marah yang pintar!!! nah lo...bingung khan), pintar berdo'a, pintar menjawab, pintar "ngeles" dan masih banyak pintar lainnya. Ini makin saya rasakan ketika ada 2 makhluk kecil yang harus saya bagi kasih sayangnya secara adil. Mungkin sekilas terasa mudah, tapi tidak demikian yang saya rasakan. Semua ternyata butuh yang namanya "manajemen sabar" dan proses belajar yang tiada henti.

Kalo saya lagi bengong, kadang bener-bener takjub (alias terheran-heran) bagaimana saya yang notabene anak manja bin males bisa mengurus 2 bocah kecil (meski masih jauh dari sempurna). Saya memang suka anak kecil, apalagi yang lucu en monthok karena posisi saya sebagai anak bungsu memang membuat saya terkadang "rindu" seorang adik. Tapi ilmu tentang anak dan segala tetek bengeknya sama sekali buta, dan keadaan memaksa saya untuk mulai belajar. Setelah menikah, saya mulai menyukai artikel-artikel tentang kehamilan dan anak. Kemudian, pada saat hamil otomatis saya mulai mencari tahu apa sih yang harus saya lakukan dengan "bayi" saya nanti. Setelah lahir, saya mulai mencari info imunisasi, bagaimana memberi ASI, makanan bayi itu gimana buatnya en sederet daftar panjang tentang anak yang waduh....sangat terlambat saya tau. Bahwa mengurus bayi bukan perkara hanya dinyanyiin saja, dan sekali lagi saya sadar harus belajar menjadi ibu yang pintar.Sudah merasa membaca ini itupun, terkadang saya masih terbengong-bengong mendengar cerita atau pengalaman sesama ibu yang membuat saya merasa "kurang".akh, ternyata saya ibu yang belum pintar.

Belum lagi kalo anak sakit, setumpuk buku kesehatanpun kadang tidak mengurangi rasa kekhawatiran saya. Jadilah saya sering mengunjungi dokter, meski untuk urusan yang ternyata umum dialami anak.misalnya, waktu naufal bayi dan terlihat ada kotoran di hidungnya. Saya bingung bagaimana caranya mengeluarkan kotoran tersebut tanpa melukai hidung mungilnya?akhirnya, saya bawa ke dokter, dan sekali "cuthik" saya harus merogoh saku agak dalam untuk sang dokter spesialis atas jasanya. tentu saja ini terjadi karena saya belum pintar.
ups, maaf sepertinya saya harus membuat curhatan kali ini bersambung.karena Fauzan sudah terbangun dari tidurnya. sekali lagi, ini karena saya sedang belajar menjadi ibu yang pintar membagi waktu.susah ternyata yach......


Lilypie 5th Birthday Ticker Lilypie 2nd Birthday Ticker